Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Simetris

STUDI EKSPERIMEN PEMILIHAN BIOMASSA UNTUK MEMPRODUKSI GAS ASAP CAIR ( LIQUID SMOKE GASES ) SEBAGAI BAHAN PENGAWET Slamet, Sugeng; Hidayat, Taufiq
Jurnal Simetris Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Simetris
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.97 KB)

Abstract

ABSTRAK   Pengertian umum asap cair merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak mengandung karbon dan senyawa- senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Pembuatan asap cair menggunakan metode pirolisis yaitu peruraian dengan bantuan panas tanpa adanya oksigen atau dengan jumlah oksigen yang terbatas. Biasanya terdapat tiga produk dalam proses pirolisis yakni: gas, pyrolisis oil, dan arang, yang mana proporsinya tergantung dari metode pirolisis, karakteristik biomassa dan parameter reaksi. Metode yang dilakukan  diawali  dengan  melakukan  rancang  bangun  unit  pirolisator  lengkap  dengan  perangkat kondensor dengan pipa tembaga tipe spiral untuk memproduksi gas asap cair dari bahan biomassa yang dipilih yaitu tempurung kelapa dan sampah organik. Metode Pirolisis yang merupakan proses reaksi penguraian senyawa-senyawa penyusun kayu keras menjadi beberapa senyawa organik melalui reaksi pembakaran kering pembakaran tanpa oksigen. Reaksi ini berlangsung pada reaktor pirolisator dengan variasi temperatur 150oC, 250oC dan 300oC selama 8 jam pembakaran. Asap hasil pembakaran dikondensasi  dengan  kondensor  yang  berupa  pipa  tembaga  melingkar.  Hasil  dari  proses  pirolisis diperoleh  tiga  produk  yaitu  asap  cair,  tar,  dan  arang.  Kondensasi  dilakukan  dengan  pipa  atau  koil melingkar  yang  dipasang  dalam  bak  pendingin.  Air  pendingin  dapat  berasal  dari  air  hujan  yang ditampung dalam bak penampungan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah biomassa tempurung kelapa menghasilkan jumlah senyawa fenol lebih besar 30-33%.  Hal ini menunjukkan bahwa pada jenis biomassa ini lebih unggul dalam fungsi sebagai antioksidan, karena kaya akan kandungan senyawa fenol, sehingga lebih optimal dalam hal menghambat kerusakan pangan dengan cara mendonorkan hidrogen. Sedangkan biomassa cangkang kopi pada temperatur 150oC lebih banyak menghasilkan senyawa asam 93%. Kandungan asam efektif dalam mematikan dan menghambat pertumbuhan mikroba pada produk makanan dengan cara senyawa asam itu menembus dinding sel mikroorganisme yang menyebabkan sel mikroorganisme mati peningkatan kapasitas hasil seiring dengan meningkatnya temperatur uap biomassa.   Kata kunci: Asap cair, pirolisis, kondensasi, pengawet alami, fenol,senyawa asam.
UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG Supriyana, Nana; Hidayat, Taufiq
Jurnal Simetris Vol 6, No 2 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 2 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.197 KB)

Abstract

ABSTRAK   Tujuan penelitian untuk mengetahui berapa besar pengaruh perubahan ignition timing terhadap performance motor bensin berbahan bakar LPG. Pada penelitian ini menggunakan motor bensin 4 langkah 1 silinder yang dilengkapi dengan konverter kits. Variabel bebas dalam penelitian adalah variasi ignition timing berbahan bakar LPG dengan sudut pengapian. Sedangkan variabel terikat adalah seberapa besar pengaruh variasi ignition timing berbahan bakar LPG terhadap torsi dan daya pada motor bensin. Pengujian dilakukan pada putaran 4250 – 8250 rpm dengan menggunakan dynamometer inersia dan unjuk kerja yang dicari meliputi torsi dan daya. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa performance torsi dan daya tertinggi yang dihasilkan motor bensin berbahan bakar LPG pada sudut pengapian 32°. Kata kunci: ignition, LPG, motor bensin.
ANALISA KEGAGALAN PEGAS DAUN (LEAF SPRING) PADA TOYOTA KIJANG KAPSUL 7K-EI TAHUN 2000 Hidayat, Taufiq
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Simetris
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.512 KB) | DOI: 10.24176/simet.v1i1.108

Abstract

ABSTRAK Pegas daun merupakan salah satu pegas yang paling banyak digunakan pada kendaraan minibus termasuk Toyota Kijang Kapsul 7K-EI tahun 2000.Dalam suspensi kendaraan, saat roda bertemu dengan halangan, pegas membuat roda mampu melewati halangan dengan adanya pergerakan naik-turun pada roda dan kemudian menyebabkan roda kembali seperti posisi semula. Pada Toyota Kijang Kapsul 7K-EI tahun 2000, pegas daun bagian belakang kanan nomor 3 mengalami patah (crack). Paper ini berupa kajian analisa gaya yang terjadi pada pegas daun pada mobil Kijang seri K, yang diawali dari beban yang terjadi, sampai pada patahnya pegas daun. Metode yang dilakukan adalah pengambilan sampel untuk diuji kekerasannya, pengamatan bentuk patahannya, perhitungan tegangan dan defleksi yang terjadi, yang kemudian di analisa penyebab patahnya pegas daun tersebut. Dari hasil analisa kegagalan, dapat disimpulkan bahwa pegas daun dapat patah pada pembebanan lebih dari 2500 kg. Kenyataannya beban total yang bisa diangkut mobil Toyota Kijang 7K hanya sebesar 2000 kg. Maka bisa disimpulkan bahwa pegas patah bukan karena beban berlebih, tetapi kemungkinan karena kendaraan terperosok lubang dalam kecepatan tinggi, sehingga menimbulkan beban kejut yang tinggi pula, atau umur lelah pegas yang sudah terlampaui. Kata kunci: pegas daun, crack, tegangan, defleksi.
OPTIMALISASI KINERJA MOTOR DIESEL DENGAN SISTEM PEMANASAN BAHAN BAKAR Supriyana, Nana; Hidayat, Taufiq
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 6, No 2 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 2 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.398 KB) | DOI: 10.24176/simet.v6i2.458

Abstract

ABSTRAK Perkembangan dunia otomotif maka banyak pemikiran untuk memodifikasi supaya unjuk kerja motor lebih baik. Salah satunya dengan memanaskan bahan bakar yang dilakukan pada motor diesel, hal ini dilakukan untuk menurunkan viskositas bahan bakar supaya bahan bakar lebih cair dan bahan bakar mudah untuk di injeksikan serta lebih mudah bercampur dengan udara, sehingga daya yang dihasilkan lebih besar dan konsumsi bahan bakar akan lebih irit. Untuk menjawab hal tersebut maka dilakukan penelitian pemanasan terhadap bahan bakar sebelum pompa injeksi pada motor diesel satu silinder. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa daya meningkat sebesar 3,5% pada temperatur 55C dan pada tempertur 65 sebesar 3,8% dari kondisi standart, serta torsi meningkat sebesar 3,5% pada temperatur 55C dan pada suhu 65 torsi meningkat sebesar 3,84% dari kondisi standart serta konsumsi bahan bakar menurun sebesar 3,5% pada temperatur 55C dan pada temperatur 65C menurun sebesar 29,4% dari kondisi standart. Kata kunci: motor diesel, perubahan suhu, unjuk kerja.
FENOMENA RUNNING-IN RODA GIGI TRANSMISI KE-2 SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X Hidayat, Taufiq
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Simetris
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.3 KB) | DOI: 10.24176/simet.v5i1.134

Abstract

ABSTRAK Roda gigi adalah salah satu elemen mesin yang didesain untuk memindahkan daya (power) dan gerak (motion) dari satu bagian mekanik ke bagian lainnya. Elemen pemindah daya yang lain adalah sabuk, rantai, dan sabuk ganda. Roda gigi menjadi salah satu elemen mesin yang paling banyak digunakan pada sistem transmisi daya. Seperti semua komponen mekanik pada umumnya, roda gigi juga mengalami keausan dikarenakan adanya kontak mekanik. Kontak yang terjadi pada roda gigi berupa kontak non-formal dan termasuk dalam deformasi elastis. Penelitian diawali dengan persiapan spesimen roda gigi sepeda motor Honda Supra dari Honda Genuine Parts, non HGP dan produk Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebelum melakukan eksperimen terlebih dahulu diukur kekasaran permukaan awal roda gigi pada area kontak dan diidentifikasi spesifikasi dari masing-masing roda gigi. Eksperimen dilakukan dengan variasi beban torsi. Setelah proses running-in roda gigi diukur kekasaran permukaan pada area kontak. Sehingga diketahui nilai kekasaran permukaan selama waktu tertentu dan jarak tertentu. Setelah eksperimen dilakukan analisa kekasaran permukaan dan koefisien gesek. Dari hasil eksperimen bisa disimpulkan bahwa selama proses running-in terdapat fenomena penurunan kekasaran permukaan roda gigi sebanding dengan waktu. Tentu saja koefisien gesek mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya beban torsi. Tetapi sebaliknya, koefisien gesek mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya kecepatan putar. Dalam hal ini Produk Honda Genuine Parts lebih baik daripada produk non-HGP dan produk UKM. Kata kunci: roda gigi, kontak garis, kekasaran permukaan, koefisien gesek.
PENGARUH PELUMASAN TERHADAP KEAUSAN ALUMINIUM MENGGUNAKAN MESIN TWO DISK TRIBOMETER PADA 1000 RPM Rif'an, Ahmad; Hidayat, Taufiq; Winarso, Rochmad
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 8, No 1 (2017): JURNAL SIMETRIS VOLUME 8 NO 1 TAHUN 2017
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.268 KB) | DOI: 10.24176/simet.v8i1.964

Abstract

Aluminium memiliki rasio kekuatan terhadap massa yang paling tinggi, sehingga banyak digunakan sebagai bahan komponen mesin, misalkan gesekan yang terjadi pada piston rem yang merupakan komponen penggerak dari sistem kerja rem hidrolis. Akibat dari kerja komponen tersebut maka akan timbul  adanya  pengikisan  permukaan  komponen.Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui fenomena keausan alumunium 6020 alloy dengan menggunakan metode pengujian two disk tribometer, yang dilakukan dengan pelumasan dan tanpa pelumasan pada pembebanan 10 kg dengan kecepatan putaran 1000 rpm, dan waktu 60 menit, setiap 10 menit dilakukan pengukuran keausan pada spesimen.Hasil pengujian keausan   pada spesimen yang terbuat dari material aluminium 6020 alloy dengan menggunakan pelumasan SAE 10W-30 dan tanpa pelumasan memperoleh kesimpulan bahwa setiap menit keausan pada disk meningkat, keausan dengan pelumasan mempengaruhi laju keausan pada spesimen uji  dengan nilai rata-rata laju keausannya sebesar 0,000466 mm3/N.m, sedangkan rata-rata laju keausan pada tanpa pelumasan  sebesar 0,000784 mm3/N.m. Laju keausan tanpa pelumasan lebih besar dari laju keausan dengan menggunakan pelumasan.
ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Saputro, Anang Hadi; Hidayat, Taufiq; -, Qomaruddin
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 8, No 1 (2017): JURNAL SIMETRIS VOLUME 8 NO 1 TAHUN 2017
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.55 KB) | DOI: 10.24176/simet.v8i1.962

Abstract

Poros uji spesimen menggunakan bahan ST60. Pada poros uji spesimen ini mendapatkan momen torsi dan tekanan pada saat dilakukan pengujian yang memungkinkan terjadinya kegagalan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa kekuatan pada poros spesimen uji pada alat uji keausan untuk sistem kontak two-disc dengan memvariasikan putaran (500 Rpm, 1000 Rpm, 1500 Rpm) dan beban dari pneumatik (30N, 40N, 50N). Penelitian ini menggunakan metode elemen hingga yang dimana dilakukan perhitungan tegangan Von  Misses Stress  secara  teotitis  kemudian dilakukan simulasi menggunakan software  Autodesk  Inventor  2015  dengan  variabel  beban  sebesar  30  N,  40N,  dan  50N.  Serta menggunakan variabel putaran  sebesar 500  Rpm,  1000  Rpm,  dan  1500  Rpm.  Poros  spesimen uji dinyatakan aman dikarenakan nilai dari Von Misses Stress yang terjadi pada poros uji spesimen lebih kecil dibandingkan dengan nilai yield strength per safety factor poros tersebut.
STUDI EKSPERIMEN PEMILIHAN BIOMASSA UNTUK MEMPRODUKSI GAS ASAP CAIR ( LIQUID SMOKE GASES ) SEBAGAI BAHAN PENGAWET Slamet, Sugeng; Hidayat, Taufiq
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 6, No 1 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 1 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.97 KB) | DOI: 10.24176/simet.v6i1.255

Abstract

ABSTRAK Pengertian umum asap cair merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak mengandung karbon dan senyawa- senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Pembuatan asap cair menggunakan metode pirolisis yaitu peruraian dengan bantuan panas tanpa adanya oksigen atau dengan jumlah oksigen yang terbatas. Biasanya terdapat tiga produk dalam proses pirolisis yakni: gas, pyrolisis oil, dan arang, yang mana proporsinya tergantung dari metode pirolisis, karakteristik biomassa dan parameter reaksi. Metode yang dilakukan diawali dengan melakukan rancang bangun unit pirolisator lengkap dengan perangkat kondensor dengan pipa tembaga tipe spiral untuk memproduksi gas asap cair dari bahan biomassa yang dipilih yaitu tempurung kelapa dan sampah organik. Metode Pirolisis yang merupakan proses reaksi penguraian senyawa-senyawa penyusun kayu keras menjadi beberapa senyawa organik melalui reaksi pembakaran kering pembakaran tanpa oksigen. Reaksi ini berlangsung pada reaktor pirolisator dengan variasi temperatur 150oC, 250oC dan 300oC selama 8 jam pembakaran. Asap hasil pembakaran dikondensasi dengan kondensor yang berupa pipa tembaga melingkar. Hasil dari proses pirolisis diperoleh tiga produk yaitu asap cair, tar, dan arang. Kondensasi dilakukan dengan pipa atau koil melingkar yang dipasang dalam bak pendingin. Air pendingin dapat berasal dari air hujan yang ditampung dalam bak penampungan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah biomassa tempurung kelapa menghasilkan jumlah senyawa fenol lebih besar 30-33%. Hal ini menunjukkan bahwa pada jenis biomassa ini lebih unggul dalam fungsi sebagai antioksidan, karena kaya akan kandungan senyawa fenol, sehingga lebih optimal dalam hal menghambat kerusakan pangan dengan cara mendonorkan hidrogen. Sedangkan biomassa cangkang kopi pada temperatur 150oC lebih banyak menghasilkan senyawa asam 93%. Kandungan asam efektif dalam mematikan dan menghambat pertumbuhan mikroba pada produk makanan dengan cara senyawa asam itu menembus dinding sel mikroorganisme yang menyebabkan sel mikroorganisme mati peningkatan kapasitas hasil seiring dengan meningkatnya temperatur uap biomassa. Kata kunci: Asap cair, pirolisis, kondensasi, pengawet alami, fenol,senyawa asam.